Rabu, 10 November 2010

Aku pelampiasannya kakakku

Kejadian ini aku alami kira kira 2 tahun yang lalu , saat itu aku masih kelas 2 di sebuah sma negeri di sebuah kota besar . o iya perkenalkan namaku bagas tapi orang - orang di sekitarku lebih akrab memanggilku ariel .
pengalaman seksku sebenarnya karena aku aktif di sebuah lembaga kemasyarakatan yang ada di dekat rumahku , ya istilahnya hidupku ada di tempat itu atau aku lebih sering menyebut tempat itu kantor.
awal mula dari pelampiasan itu adalah aku mempunyai banyak teman baik itu cowok maupun cewek di kantor itu sampai sampai ada seseorang yang kupanggil mama
entah kenapa mama selalu saja ingin dekat denganku meskipun mama sudah tahu bahwa aku menganggapnya sebagai ibuku . sampai pada suatu waktu , saat kantor sepi karena memang tidak ada orang entah kemana semua hanya tinggal aku dan mama yang ada . Aku dilantai bawah sedang mengerjakan tugas sekolahku sedang mama sedang asyiknya mengerjakan tugas kantornya di lantai atas .
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 4 sore dan mama memanggilku
" Ariel , kamu dimana temenin mama gie diatas , mama takut " , kata mama .
" Iya ma , Ariel masih ngerjain tugas nie , ntar lagie ariel keatas " , jawabku .
tak berapa lama aku segera keatas , kulihat mama masih asyik ngerjain tugas di kamar tidur yang memang khusus untuk mama lengkap dengan semua perabotannya.
Akupun dengan enaknya menonton tv di ruang sebelah , tiba tiba mama menjerit sehingga akupun berlari ke arah kamarnya . tetapi kamarnya terkunci dari dalam

Pemuas nafsuku adalah kakak iparku

Saya seorang pria berumur 40 tahun. Istri saya satu tahun lebih muda dari saya. Secara keseluruhan kami keluarga bahagia dengan dua anak yang manis-manis. Yang sulung, perempuan kelas II SMP (Nisa) dan bungsu laki-laki kelas 3 SD. Saya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi. Sedangkan istri saya seorang wanita karier yang sukses di bidang farmasi. Kini dia menjabat sebagai Distric Manager. Kami saling mencintai. Dia merupakan seorang istri yang setia. Saya sendiri pada dasarnya suami yang setia pula. Paling tidak saya setia terhadap perasaan cinta saya kepada istri saya. Tapi tidak untuk soal seks. Saya seorang peselingkuh. Ini semua karena saya memiliki libido yang amat tinggi sementara istri saya tidak cukup punya minat di bidang seks. Saya menginginkan hubungan paling tidak dua kali dalam seminggu. Tetapi istri saya menganggap sekali dalam seminggu sudah berlebihan. Dia pernah bilang kepada saya, "Lebih enak hubungan sekali dalam sebulan." Tiap kali hubungan kami mencapai orgasme bersama-sama. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan saya.
Rendahnya minat istri saya itu dikarenakan dia terlalu terkuras tenaga dan pikirannya untuk urusan kantor. Dia berangkat ke kantor pukul 07.30 dan pulang lepas Maghrib. Sampai di rumah sudah lesu dan sekitar pukul 20.00 dia sudah terlelap, meninggalkan saya kekeringan. Kalau sudah begitu biasanya saya melakukan onani. Tentu tanpa sepengetahuan dia, karena malu kalau ketahuan.

Memek nya mama

Gue mau nyeritain pengalaman gue yang aneh tapi lucu, deh. ‘Kali aje elu elu semua pade ketawa.
Ceritanya gini, waktu itu gue kebetulan lagi mandi dan ada yang ketok-ketok pintu terus kedengeran suara nyokap gue, katanya biar gue mandinya agak cepetan abis dia mau berak. Tapi apa boleh buat, gue lagi bersiin mem*k gue, trus gue buka aja pintunya dan gue suruh dia masuk. Karena nyokap udah kagak tahan lagi, langsung aja nyelonong, jadi berduaan deh kita di dalem.
Selesai berak, nyokap cebok dan kelihatan, deh, jembutnye yang lebat tapi mem*knya kagak kelihatan lantaran ketutupan ame jembut yang udah kayak utan belantara gitu. Trus nyokap ngomong ke gue kalo’ jembut gue juga lebat banget, karena nyokap juga suka bercanda, ya gue tanya aja sama dia apa gue boleh liat mem*knya. Eh, dia kasih liat juga, lho.
Mungkin juga karena sama-sama cewek dan apalagi gue adalah anaknya sendiri, jadi dia kagak malu. Lumayan indah juga, sih, hampir sama ama yang pernah gue liat di majalah porno ama film cabul. Bibir mem*knya berwarna merah muda dan sudah agak keluar, dan kelihatan masih seger banget. Kayaknya nyokap gue ini rajin juga dalam hal pemeliharaan mem*k.

Diperkosa anakku lama-lama ketagihan juga

Namaku Ibu Ida (Nama Samaran), sekarang (Th 2008) usiaku 51 tahun, PNS di kota Bandung, Anakku yang pertama, laki-laki lahir tahun 1979 ....namanya Hendi.
Anakku yang kedua, perempuan lahir tahun 1981...namanya Wina.
Anakku yang ketiga, perempuan lahir tahun 1984...namanya Dewi.
Pada tahun 1990 aku dan suamiku bercerai, ketiga anak-anakku ikut bersamaku.. kehidupan kami pada sa'at itu tidak ada masalah terutama dari segi ekonomi, karena selain aku bekerja sebagai PNS, orang tuaku meninggalkan warisan cukup besar, sampai aku bisa mempunyai rumah sendiri, bisa beli mobil, perabotan rumah tangga yang lux, dan sisanya aku depositokan.
Sampai akhirnya anakku yang kedua...Wina, pada tahun 2002 menikah, selang beberapa bulan anakku yang pertama..Hendi diterima bekerja di ******** yang cukup ternama di kota Bandung...., setelah beberapa bulan dia menganggur setamat kuliahnya, DIII jurusan ******

Berbagi kebahagiaan dalam keluarga

Suatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Sandra ketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Shanty sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?
Kisah nyata ini dipaparkan oleh Lucky, suami Sandra, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita. Lucky, 34 tahun, dan Sandra, 27 tahun, adalah pasangan suami istri harmonis yang dikaruniai satu orang putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Shanty, 30 tahun, saat itu sudah beberapa hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Shanty sedang mengurus perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
*****
Malam itu, 21 Juni 2006..
“Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sandra kepada Shanty yang masih asyik menonton acara di televisi.
“Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Sandra lagi.
“Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Lucky besok harus kerja lagi..”, kata Shanty sambil tersenyum.
“Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Shanty. Akhirnya Sandra dan Lucky segera masuk ke kamarnya.
“Kasihan Mbak Shanty ya, Mas?”, kata Sandra sambil memeluk Lucky.
“Betul.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Lucky sambil memjamkan matanya.
“Kalau tidak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Sandra sambil menyusupkan tangannya ke sarung Lucky.

Pernikahan putriku

Ketika aku mendekati pintu, suara-suara yang gugup semakin terdengar lebih jelas. Mantan istriku, Wati, yang kuceraikan delapan tahun yang lalu sedang memberikan perintah-perintahnya pada seseorang. Aku mendengar suara tawa yang renyah dari putri bungsuku, Erna yang berusia sembilan belas tahun, dan protes dari kakaknya, Endang, sang pengantin wanita.
Dalam usianya yang ke-duapuluhsatu tahun, muda dan keras kepala, saat menceritakan padaku kalau dia akan menikah, aku terdiam merasa kecewa dan terguncang, tapi aku menyembunyikannya dengan mendoakannya keberuntungan yang terbaik dan sebuah kehidupan yang selalu bahagia. Suara yang lain tidak aku kenal dan kutebak kalau itu adalah suara para pengiring pengantin, gugup dalam kebahagiaan mereka untuk yang lain, barangkali menantikan hari mereka sendiri.
Kurapikan dasi kupu-kupuku dengan bercermin di gang, aku melihat bayangan diriku dalam cermin, mengerutkan dahi merasa tak nyaman memakai pakaian resmi yang membatasi ini. Kuperhatikan diriku, rambutku masih terlihat hitam dan bersyukur karena kulihat bahwa sama sekali belum ada uban di usia empat puluh satu tahun ini. Wajahku terlihat keras karena tahun-tahun travellingku dan sering keluar masuk di lingkungan yang keras yang notabene penuh asap dan alkohol. Dan ketika aku mempelajari mata lelaki dalam cermin ini, aku mendapatkan gambaran akan kehidupan yang menghantarku hingga di sini. Aku jumpa Wati istriku saat kami berdua masih terlalu muda untuk membedakan mana yang baik, dan dia meyakinkanku si pemain gitar ini bahwa kami berdua akan bisa menaklukkan kerasnya dunia.

Lia dan mamanya

"Huh.., bete banget deh" sungut Lia sambil mematikan TV.
Sekarang Lia sedang sendirian di rumah. Sudah seminggu ini, Papa Lia tugas keluar kota dan rencananya baru pulang minggu depan. Mama Lia sedang pergei arisan di rumah temannya. Bombom juga pergi menginap di rumah temannya. Pembantu mereka pulang kampung menjenguk keluarganya yang sakit. Ibu peri juga jarang menjenguk Lia. Bosan menonton TV, Lia lalu pergi ke kamarnya di lantai dua.
"Coba Bombom nggak pergi, kita bisa main kayak kemarin dulu" pikir Lia.
Memang sejak pengalaman oral seksnya dengan Bombom, Lia sering mengulangi perbuatannya dengan Bombom. Tentu saja diam-diam kalo Mama dan Papa Lia lagi nggak ada dirumah. Bahkan Ibu peri pun tidak Lia beri tahu tentang aktivitasnya yang satu ini.
Lia berdiri di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Kemudian dia melepas pakaian, BH, dan celana dalamnya. Sekarang Lia telanjang bulat sambil memandang dirinya sendiri di cermin. Lia memandangi wajahnya yang cantik manis, kulitnya yang putih mulus, dadanya yang baru tumbuh dengan puting mencuat gara-gara bombom sering gemas kalo mengulum puting itu, dan vaginanya yang terawat dengan bulu-bulu halus yang masih jarang.

Buah hati adikku adalah anakku

Pada waktu sore rumah sedang kosong; bonyok lagi pergi dan kebetulan pembantu juga lagi nggak ada. Adek gua lagi pergi. Gua nyewa VCD bokep xxx dan x2. Gua seneng bgt, karena gak gangguan pas lagi nonton. Cerita x2 di VCD itu kebetulan bercerita tentang sex antara adek dan kakak. Gila bgt deh adegannya. Gua pikir kok bisa ya. Eh, gua berani gak ya ngelakuin itu ama adek gua yang masih SMP? tapi khan adek gua masih polos bgt, kalo di film ini mah udah jago and pro, pikir gua dalam hati. Lagi nonton plus mikir gimana caranya ngelakuin ama adek gua, eh, bel bunyi. Wah, teryata adek gua, si Dina ama temennya dateng. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung gua simpen aja tuh VCD, trus gua bukain pintu. Dina ama temennya masuk. Eh, temennya manis juga lho.
"Dari mana lo?" tanya gua. "Dari jalan donk. Emang kaya kakak, ngedekem mulu di rumah," jawabnya sambil manyun. "Gua juga sering jalan tau, emang elo doank. Cuman sekarang lagi males," kata gua. "Oh iya, kak. Kenalin nih temen gua, namanya Anti. temen sekelas gua," katanya. akhirnya gua kenalan ama tuh anak. Tiba-tiba si Dina nanya.

Maya adik ipar yang cantik dan menggairahkan

Dul adalah seorang lelaki berumur 34 tahun, dengan posisi di pekerjaan yang menjamin dia dan keluarganya berkehidupan sangat layak.
Dul mempunyai seorang istri yang lebih dari cukup untuk memenuhi standart ibu yang baik untuk anak2nya dan bagai pelacur yang memuaskannya di tempat tidur.
Semua ia miliki untuk usianya,namun tak seorangpun yang menyadari bahwa Dul selalu terobsesi dengan Maya adik iparnya sendiri yang tinggal di depan rumahnya bersama suami dan anaknya.
Maya adalah wanita berkulit putih bersih berusia setahun lebih muda dari istrinya. Perasaan itu tidak pernah ada sewaktu dul pacaran dgn istrinya, tapi akhir2 ini bayangan adik iparnya itu terus menari2 dalam benaknya.
Beberapa kali sewaktu berhubungan seks dengan istrinya ia selalu membayangkan sedang menggauli adik iparnya itu, hal itu sedikit menghibur dirinya, bagaimanapun kakak tidak jauh2 berbeda dengan adik begitu pikirnya.

Rabu, 03 November 2010

Bh hitam tante Wike yang mempesona

Aku sedang tidur ketika HPku berdering. Suara yang tak asing terdengar ditelingaku. Rupanya tante Wike ada di Ykt. Katanya sich ada tugas kantor dengan teman-temannya dan aku diminta datang kehotel *** tempat mereka menginap. Sambil jalan aku membayangkan sosok tante Wike. Dia adik ibuku yang berusia 39 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan tinggi 175 cm, tubuhnya ramping dan seksi. Dadanya dihiasi oleh sepasang payudara yang indah dan besar. Waktu kecil dulu aku sering mengintip dada tante Wike dan kalau onani sering membayangkan dadanya itu. Kalau membandingkannya dengan artis, tante Wike mirip Vina Panduwinata.
Sesampai di hotel aku diperkenalkan dengan 2 teman tante Wike, Pak Bondan(46) dan bu Shinta(37). Mereka memintaku menjadi penunjuk jalan selama mereka di Ykt, dan aku menyanggupinya. Setelah itu kami berkeliling kota sampai jam 21:47. Karna sudah malam tante Wike meminta aku menginap dikamarnya saja. Kesempatan batinku, dari tadi aku sudah gatal melihat payudara tante Wike dibalik baju tang top biru yang ketat. Aku tak ingat lagi kalau dia tanteku, yang penting hasratku tersalurkan pikirku.

Setelah masuk kamar tante Wike pergi mandi, aku langsung memikirkan cara bagaimana agar aku bisa menikmati tubuh tante Wike yang tetap seksi walau telah memiliki 2 anak. Saat dia keluar aku menelan ludah, dengan celana pendek ketat sampai diatas lutut dan baju kaos putih tanpa lengan benar-benar memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya yang sempurna. Saat tante Wike lewat didepanku tercium wangi sabun dari tubuhnya, saat ia hendak mengeringkan rambutnya terlihat BH hitam kesukaanku dari balik ketiak tante Wike.

Affair dengan bos yang cantik

Sudah dua tahun aku bekerja di perusahaan swasta ini. Aku bersyukur, karena prestasiku, di usia yang ke 25 ini aku sudah mendapat posisi penyelia. Atasanku seorang wanita berusia 42 tahun. Walaupun cantik, tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong dan terkadang suka cuek. Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup mengerti beban posisi yang harus dipikulnya sebagai pemimpin perusahaan. Kalau karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Melly, aku malah selalu berharap dipanggil. Bahkan sering aku mencari-cari alasan untuk menghadap keruangan pribadinya.
Sebagai mantan pragawati tubuh Bu Melly sangatlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dengan anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Melly langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji hahaha nyari muka nih.

Istri bos yang aduhai

Sebut saja namaku HAR (nama samaran), aku sudah menikah dengan 3 orang anak dan umurku masih 34 tahun. Isteriku cantik putih dan baik sekali bahkan saking baiknya dia mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku. Wajahku tidaklah ganteng atau macho akan tetapi biasa-biasa saja dan aku bukan pemuda yang tinggi, tinggiku hanya 160 cm dengan berat sekitar 55 kg. Tapi walaupun demikian aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup banyak. Semua wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku karena aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan kepada mereka beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku berpacaran dengan gadis bule.
Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2002 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.

Gairah anak PKL

Kisah ini berawal dari tahun 1990, saat itu gw masih berusia 22 tahun, sedang melakukan praktek kerja lapangan di salah satu hotel di Bandung.
Oia .... nama gw indra. PKLnya oleh personalia hotel, gw ditempatkan di bagian front office sebagai receptionist. Salah satu karyawati (receptionist supervisor) namanya Yanti, tapi semua orang memanggilnya Teteh.
Usianya saat itu 28 tahun, sudah menikah tapi belum dikaruniai seorang anakpun. Wajah teteh tidak terlalu cantik, tetapi good looking (seperti kebanyakan typikal seorang wanita priangan).Ukuran dadanya sedang tapi padat, tetapi pinggulnya penuh (body gitar kalee).
Yang paling gw suka dari teteh adalah tidak seperti kebanyakan cewek pada umumnya yang senang bergosip ria, teteh tidak banyak bicara. Jika berbicara tutur katanya sangat halus, pelan namun sangat tegas, dan sangat dihormati oleh bawahannya. Jika selesai bertugas (lepas uniform) pakaiannya pun sopan dan tertutup, selalu memakai celana panjang. Dan dibalik kemeja atau baju atasannya selalu dilapisi kaos dalam sehingga makin menyembunyikan BHnya.
Selama gw PKL, teteh sangat banyak membantu. Jika dalam satu shift hanya kita berdua, gw terang-terangan bicara sama teteh kalo gw suka sama teteh. Dan teteh hanya tersenyum "Gak boleh ... teteh sudah ada yang punya" tegasnya.

Ngincer anak nya dapat ibunya

Selama menjadi mahasiswa di ibukota provinsi ini, aku selalu dan hampir setiap hari mengunjungi perpustakaan milik pemerintah provinsi, sehingga hampir semua pegawai yang bekerja pada instansi ini mengenalku dan akrab denganku, baik yang pria dan wanitanya.
Namun dalam pikiran nakalku yang mampu menilai sesorang, hanya terdapat dua orang ( yang jelas wanita ) yang mampu menarik perhatianku sehingga aku selalu memberikan atensi yang lebih terhadap dua orang ini.
Yang pertama adalah staf bagian informasi dan teknologi yang sebut saja namanya Mbak Diah, aku memanggilnya begitu, 32 th-an, perempuan cantik semampai proporsional berkulit putih berambut sepunggung yang selalu memakai supra-nya setiap ke kantor, belum menikah dan aku belum terlalu mendalami kehidupan pribadinya.
Kedua adalah staf administrasi yang berkantor di lantai tiga bangunan ini, Ibu Ayu, manis berambut sebahu, 37 th-an, corak standar manusia-manusia Indonesia, menikah dan punya 2 anak, yang paling kecil SMP kelas 2 dan satunya SMU kelas 3, escudo kuning yang selalu menemaninya tiap pagi saat berangkat ke kantor.

Pengalaman pertama dengan tante lin

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Motivator birahinya

Di bawah ini merupakan kisah dari beberapa kisah kehidupan seksual saya yang selama ini saya tidak pernah menceritakan kepada siapapun, saya orangnya tertutup untuk soal-soal rahasia sangat saya jaga, itu komitmen saya.
Saya seorang pegawai swasta yang bergerak dalam bidang komputer. Beberapa minggu yang lalu saya ditelpon melalui HP untuk memperbaiki komputer pada salah satu pelanggan yang belum saya kenal yang jelas suaranya seorang wanita, saya perkirakan berumur 25 tahunan karena suaranya sangat manja dan dewasa.
Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita setengah tua dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada.
Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.
Berawal dari coba mencoba akhirnya saya jadi akrab untuk berbincang-bincang dengan wanita setengah baya, yang mengaku bernama Dewi (nama samaran). Yang ternyata seorang istri yang selalu ditinggal oleh suaminya yang gila kerja. Waktu suaminya hanya tersita oleh pekerjaan, memang soal materi selalu diberikan dengan sangat cukup tapi soal batin yang tak pernah terpikirkan oleh suaminya terhadap istrinya, saya pikir hal ini persoalan klise belaka, tetapi dampaknya sangat berarti bagi kehidupan berumah tangga.

Bercinta engan mama mertua ku

Perkenalkan namaku adalah Diki, aku berusia 24 tahun, jujur wajahku tampan ( bukannya sombong ), tak heran kalau banyak wanita yang tergila gila padaku.  Aku bekerja di perusahaan asing sebagai management. Kejadian ini berawal pada saat aku hidup berumah tangga, sudah 1 tahun lebih aku hidup berumah tangga, tapi belum juga dikaruniai seorang anak. aku punya seorang isteri yang sangat cantik, setia, sabar dan sikapnya dewasa, dia bekerja sebagai dokter disalah satu rumah sakit negeri diJakarta. Tiap malam jumat aku selalu melakukan hubungan sex dengan isteriku, bahkan bukan hanya hari itu juga tapi di hari ssenin itu sering kulakukan dengan isteriku.
Aku punya mertua yang baik, perhatian, dan sayang terhadap menantunya. Mertuaku yang perempuan berumur 41 tahun. Tapi yang aku kagumi dari dia adalah tubuhnya masih singset, langsing, ramping, seksi, dan payudaranya yang lumayan montok, kulitnya pun masih mulus dan putih bersih, maklum dia indo perancis. Sedangkan mertuaku yang laki laki berumur 54 tahun, dia jarang dirumah karena dia adalah seorang konsultan dan sekarang dia sedang bertugas di Inggris. Pulangnya pun 1 minggu 1 kali. Kadang juga tidak pulang selama satu bulan. Isteriku adalah anak tunggal.

Kisah ngentot 4 orang dalam satu keluarga

Ini kisah nyata dimana aku  menggauli sekaligus 4 orang dalam 1 keluarga. Kisah ini terjadi pada pertengahan tahun 2007. Aku pria yang sudah berkeluarga dan waktu itu berusia 43 tahun. Tinggal dan bekerja di Jakarta.
Pada suatu hari ketika sedang sibuk-sibuknya di kantor, datang sepucuk surat lewat perusahaan kurir yang ditujukan kepadaku dari kota asal kelahiran ku di jawa barat. Tanpa alamat pengirim. Dengan perasaan bingung campur penasaran aku buka surat itu. Surat itu ternyata dari mantan pacar (Wati, nama samaran) cinta pertama kami berdua sewaktu SMA tahun 1981. Hampir 26 tahun yang lalu. Isinya menyatakan bahwa dia sudah menikah namun selalu teringat aku,  mempunyai 3 orang anak berikut alamat lengkap dan no handphone.
Singkat cerita akhirnya kami bertelepon ria dan kenangan manispun timbul kembali. Aku berjanji jika ada libur panjang maka aku akan datang berkunjung. Ketika libur panjang datang dengan alasan yang dibuat-buat kepada istri akhirnya aku datang juga ke kota asalku. Aku sengaja tidak nginap di famili, namun di hotel. Dan pada sore itu pula aku datangi rumahnya.
Dengan rasa penasaran karena sudah lama tidak bertemu, aku mencoba mengira-ngira wajahnya saat ini seperti apa, ya?
Perlahan ku ketuk pintu sambil berucap : "permisi...."
" mas anto ,ya? " sesosok wanita cantik muncul di balik pintu
"Iya" sambil aku masih menebak-nebak  " wati ya........"
"Bukan, saya Sri adiknya, masuk mas.... mbak Wati sebentar keluar, lagi di kamar". Kuperhatikan wanita ini mirip Wati namun tampak lebih muda dari perkiraanku. Dulu waktu aku pacaran memang tidak pernah bertemu dengan Sri, karena dia ikut neneknya di Wonosari. Tak lama kemudian keluarlah Wati. Wajahnya tampak tidak sesuai dengan bayanganku, kerana memang saat itu  Wati sudah 42 tahun. Namun sisa kecantikannya masih terlihat jelas begitu pula bodynya masih terawat. Suaminya hari itu sedang mendapat tugas lembur (piket) di sebuah Rumah Sakit. Setelah basa-basi dan bernostalgia akhirnya sekitar jam 8 malam aku pamit, karena badanku letih.
Terus terang aku ingin memeluk dan menciumnya seperti dulu ketika tadi siang bertemu. Tapi karena suasana rumah tidak memungkinkan akhirnya perasaan itu terbawa sampai malam. Tidak lama aku  di Hotel, tiba2 HPku berdering, ternyata Wati yang telphon. Dia memaksa untuk datang mememuiku di hotel. Dengan rasa campur aduk antara senang dan galau aku mengiyakan permintaan itu. Hmmmm...... rupanya Wati memendam keinginan yang sama, pikirku.
Kujemput dia di lobby, turun dari becak Wati kelihatan sudah tidak sabar ingin segera berdua. Dengan segera ku bawa dia ke kamar. Benar saja...... baru juga aku menutup pintu Wati langsung menubruk aku dengan pelukan penuh kerinduan dan air mata. Kami lama berpelukan tanpa kata-kata. Terus terang waktu pacaran dulu kami hanya sebatas berpegangan tangan. Tidak lebih.
Pelan-pelan kehangatan menjalar ditubuhku, entah siapa yang memulai akhirnya  kami saling berciuman. Kurasakan kehausan dan kerakusan ketika bibir dan lidah kami saling terpaut. Lidahnya menjelajah relung mulutku. Lidahku membelai dan mengarahkan lidahnya untuk terus bergerak liar. Bersamaan dengan itu penisku menegang dengan sempurna. Bukannya  menghindar, Wati malah lebih menekankan dan  menggeser-geserkan pinggulnya sehingga penisku smakin mengembang. Dengan penuh nafsu akhirnya kami melanjutkan aksi. Sambil tetap bercium kutelusuri sisi tubuhnya dengan tanganku, sampai akhirnya mendarat di pantat. Kuremas kedua pantatnya dan sedikit semi sedikit kunaikan roknya, sehingga tanganku menyentuh kulit paha dan pantatnya yang halus itu.  Karena aku paham bahwa kami sudah sangat bernapsu, maka tanganku kananku langsung kuselipkan  dibalik celana dalamnya.  Kuremas pantatnya yang masih kenyal. Sementara tangan kiriku sudah bergerak menuju payudaranya. Rupanya Watipun sudah sangat terbakar,tangannya tidak segan-segan mengelus-elus penisku dari luar. Kami tetap berciuman.
Pelan-pelan tangan kananku bergeser dari pantat menuju memeknya. Ketika jariku mulai membelah dan menemukan clirotisnya  maka saat itulah dia melepaskan ciumannya, dia mendesah dan tubuhnya sedikit bergetar. Kuusap pelah-pelan clirotisnya, kujelajahi belahan memeknya dari bawah sampai atas. Basahnya sudah tak terbendung.
Aku merasa dia berusaha membuka resleting celanaku. Akhirnya aku lepas pelukannya, aku lepas memeknya. Dia agak terkejut dengan perbuatanku. Kutatap sambil kupegang kedua bahunya.
" kamu yakin akan melakukan ini.....? tanyaku. Dia cuma mengangguk pelan.
" Aku sudah memimpikan ini dari dulu" lirihnya.
Akhirnya ku bimbing dia ketempat tidur. Kami berciuman kembali. Satu demi satu pakaian terlepas. Kutelusuri tubuhnya yang tidak muda lagi. Sambil tetap berciuman kubuka pahanya dan tanganku kembali menyelinap lembut pada memeknya. Pada saat itulah tangannya mencari-cari penisku. Sambil digenggam diusapnya cairan yang keluar dari penisku dengan ibu jarinya. Rasanya sungguh luar biasa ketika ibu jarinya berputar-putar di ujung penis.
Tak lama aku merasa bahwa penisku di tarik-tarik pelan. Aku tahu dia sudah menginginkan penisku dimasukan. Tapi aku ingin melihat dulu bentuk memeknya. Maka ku lepas ciumanku dan aku turun kebawah. Sambil duduk diantara  kakinya kulebarkan pelah-pelan kedua pahanya. Dan memek itu merekah. Warna merah muncul diantara lebatnya bulu. Penisku makin berdenyut melihatnya.
"aku jilat ya....." pintaku. Dia diam saja. Maka lidahku kubenamkan diantara rimbunnya bulu dan menelusuri setiap lekuk lubang basah, hangat dan beraroma khas. Kujilat dan kuisap  clirotisnya. Desahnya sudah berganti dengan erangan. Kedua tangannya mencengram lembut rambutku. Terus kumainkan lidah menelusuri lembah sampai ke dalamnya. Sementara penisku terus berdenyut. Dan ketika Wati sudah menarik-narik rambutku, maka aku paham dia sudah menginginkan penisku masuk ke dalamnya.
"ah...mas, masukin sekarang mas......." lirihnya
Pelan-pelan aku merayap di atas tubuhnya, sambil tetap menciumi perut, dada dan lehernya. Ketika akhirnya kepala penisku menemukan lubang kenikmatan itu kasabaran Wati sudah hilang. Di dekapnya aku dengan satu tangan dan tangan lain menekan pantatku sambil pantat dia diangkat ke atas. AKhirnya penisku masuk dengan sempurna ke dalam memeknya. Bukan lagi erangan yang aku dengar tapi berubah menjadi  teriakan tanpa suara.
Malam itu kami menemukan kebahagian dan kenikmatan yang luar biasa. Kami saling menjelajahi tubuh dengan mata, bibir dan  lidah.  Saling pijat dengan tangan dan kemaluan kami.
Berminggu-mginggu kemudian kami rutin ke hotel. Baik di kota asalku atau di Jakarta. Dan yang mengherankan aku  adalah suaminya "merestui" hubungan kami. Belakangan aku tahu bahwa suaminya sudah lama tidak berfungsi.
Pada sekitar bulan ke 4 hubungan kami, sesuai dengan janji aku datang lagi ke rumahnya. Ku ketuk pintu seperti biasa.
" silahkan masuk, mas. " kudengar bukan suara Wati, tapi suara Sri.  Aku pun masuk dan duduk di ruang tamu.
" mbak Wati nya lagi arisan mas, tunggu dulu aja ya." kata Sri sambil pergi. Akupun mengiyakan. Tak lama kemudian dia muncul lagi dengan membawa teh hangat.
" minum mas" kata Sri. Aku pikir dia akan masuk kedalam lagi tapi ternyata duduk di hadapanku menemaniku ngobrol.  Kami ngobrol biasa, aku sama sekali tidak menggoda. Dan dari obrolan itulah aku tahu bahwa dia dulu nikah usia muda dan sekarang sudah menjanda selama 4  tahun dengan 2 0rang anak perempuan berusia 22 dan 19 tahun. Tidak berapa lama kami mengobrol basa-basi tiba-tiba Sri bertanya:
" jakartanya di mana mas?"  kusebutkan satu daerah di jakarta selatan.
"kalau sunter di daerah mana  mas? tanya Sri kembali.
"emang ada apa?" balasku bertanya.
"minggu depan saya ada undangan teman dekatku menikahkan anaknya, di sunter" ujarnya.
" oh...ya kalau kamu belum tahu daerahnya nanti saya antar deh, tinggal kasih tahu kapan berangkatnya, nanti saya jemput di statsiun gambir." kataku. Sri tampak ragu-ragu menerima tawaranku.
"aku nggak enak sama mbak Wati" katanya.
"ya jangan kasih tahu mbak Wati" kataku. Akhirnya dengan sedikit ragu Sri mengiyakan tawaranku. Dan untuk memperlancar urusan kami saling bertukar nomor handphone. Tak lama kemudian datanglah 2 cewek cantik menerobos masuk. Sri langsung mengenalkan mereka padaku.
" ini anak-anakku. yang besar Yani dan adiknya Indah"  katanya. Aku hanya terpana melihat kemolekan mereka. Setelah bersalaman merekapun masuk ke dalam.
Tidak lama kemudia Wati datang bersama suaminya.
Singkat cerita malam itu saya dan Wati kembali bertempur di hotel sampai terasa lolos tulang-tulangku.  Besoknya ketika aku pulang menggunakan kereta,  masuk SMS dari Sri berbunyi : " Mas, smalam diapain mbakku? hari ini keliatannya  lemes  banget tapi wajahnya cerah..."
Kubalas SMSnya dengan bahasa yang agak vulgar " Ku jilat dari atas sampai bawah, yang paling lama di tengah2. main 3 ronde, mas juga lemes".  Seketika itu juga datang balasannya " Enak dong".  Lalu ku balas " Mau nggak?". Tak ada balasan lagi.
Terus terang semenjak saat itu yang selalu lebih terkenang di benakku adalah Sri bukan Wati.  Kami lebih sering SMS an, aku sengaja memancing dengan bahasa yang "nyerempet2.", namun Sri  menanggapi dengan dingin saja.
Pada waktu yang telah ditentukan dengan perasaan berbunga dan dengan rencana "jahat" di otakku, aku jemput Sri di Stasiun Gambir. Namun rencanaku terasa berantakan seketika. Ternyata Sri datang dengan anak sulungnya, Yani.  Entah perasaanku saja atau memang nyata demikian, aku melihat kerinduan di mata Sri ketika dia melihatku. Kami bersalaman dan langsung berangkat menuju salah satu daerah di Sunter. Ternyata rumah kerabat Sri berada di daerah padat penduduk. Rumah kecil di gang kecil. Karena suasana mau pesta, maka rumah kecil itu semakin sesak dengan famili dan kerabat yang lain. Aku melihat keraguan di mata Sri  ketika ditawari menginap di situ.
"tidurnya gimana ini?" lirih Yani yang sempat aku dengar.  Akhirnya aku berinisitif menawarkan  hotel yang dekat lokasi itu. Merekapun mau. "Ini kesempatan" pikirku. Selama dalam perjalanan aku menyusun lagi strategi agar malam itu aku bisa menikmati Sri. Peniskuku sudah tegang sejak memikirkan itu.
Ketika di hotel aku pesan 2 kamar. Sri dan Yani terlihat heran.
"Lho, kami satu kamar berdua aja, ga usah masing-masing satu kamar" ujar Sri.
"Ini buat aku, lagi malas pulang" kataku. Menjelang sore kami sudah masuk kamar masing-masing. Selama itu pula aku masih bingung memikirkan rencana "jahat" ku. Namun yang namanya setan sungguh tahu kehendaku. Selepas magrib pintuku di ketuk Yani.
" Om, Yani pamit dulu sebentar, ini teman Yani jemput" katanya sambil mengenalkanku pada seorang cewek sebayanya. Rupanya Yani janjian dengan seseorang.
" kemana?" tanyaku. " Mau ke Salemba, om. kerumah teman" jawabnya. Hatikupun bersorak. " nginap aja sekalian" dalam hati.
Nggak lama aku SMS Sri, " Lagi ngapain nih? aku lagi bengong ga da teman ngobrol" Nggak ada jawaban sampai 30 menit. Cemas aku menduga-duga. Tak lama kemudian pintuku di ketuk. Kulihat Sri berdiri depan pintu dengan menggunakan pakaian santai.  Kaos dan celana selutut. Kupersilahkan dia masuk, dengan ragu-ragu dia melangkah dan duduk di kursi rias. Setelah sedikit berbasa basi aku melancarkan serangan.
" kamu masih cantik dan bodymu juga masih OK, kenapa ga nikah lagi?" tanyaku.
"aku masih senang sendiri, takut nikah nanti cerai lagi....." jawabnya.
"tapi kan kamu masih muda, masih punya bebutuhan khusus yang harus dipenuhi" sambungku. Dia menunduk, paham maksudku. Kutunggu jawabannya beberapa saat. Sebelum dia sempat menjawab aku sudah menyentuh pundaknya dari belakang. Dia nampak terkejut tapi juga tidak menampik. Kugeser perlahan tanganku ke pipinya, saat itulah dia menampik tanganku. Aku bukannya berhenti malah ku genggam pergelangan tangannya, kutarik dia untuk berdiri. Dengan perasaan yang masih bingung ku cium dia di bibirnya. Berontak dia. Kucengkram rambut dan kepalanya agar dia tidak berontak dan melepas ciumanku. Beberapa saat kemudian aku merasa lengannya melinggkar di pinggangku, saat itulah kulepas cengkraman dirambutnya. Dia mulai membalas liarnya lidahku. Tanpa buang waktu tanganku sudah menelusuri dadanya sampai akhirnya berlabuh di memeknya. Dan  malam itu kami sempat bercinta 2 babak sampai pintu di ketuk dari luar. Tok....tok....tok. Kami semua terkejut dan terperangah. Yani sudah pulang. Kulihat jam di dinding 22.20. Dengan terburu-buru Sri mengenakan baju, begitupun aku. Tak lama kemudia Sri keluar.
Besoknya aku melihat perubahan di wajah Yani. Ia yang tadinya ramah mendadak menjadi sangar melihatku. Tak mau bicara baik ke ibunya apalagi ke aku. Rupanya ia tahu apa yang sudah kami perbuat. Sekitar jam 9 saya antar mereka menuju tempat pesta dan siangnya saya antar kembali mereka ke Stasiun Gambir, pulang ke kota asal.
Satu minggu kemudian aku kembali datang ke kota kecil itu. Terus terang aku lebih menginginkan Sri daripada Wati. Maka yang pertama aku hubungi adalah SRi. Dan malam itu saya menghabiskan waktu di hotel dengan Sri. Besoknya di hotel lain saya berduaan dengan Wati. Begitu terus setiap 2 minggu sampai kurang lebih 3 bulan aku menikmati pelayanan dengan 2 gaya dari kakak-adik.
Pada suatu saat ketika saya sedang di kantor di Jakarta, masuk no telphon yang tidak aku kenal.
" hallo...." jawabku. "Om....." ku dengar suara ragu-ragu. Aku kemudian sadar bahwa ini suara Yani.
" ada apa Yan?" tanyaku setelah berbasa basi.
" tolong Yani, Om. Yani ada di jakarta tapi Yani kena razia narkoba. Sekarang ada di Polsek Jakarta ........." jawabnya  sambil menyebutkan satu wilayah jakarta. Sorenya aku kunjungi Yani. Dia nampak lelah namun tidak terlihat cemas. 3 hari Yani di tahan. Dan selama itu pula aku yang mensuplai makanan dan baju-baju. Pada hari ke 4 Yani di bebaskan karena tidak terbukti.  Sedangkan temannya terus ditahan karena terbukti. Aku bingung Yani mau dibawa ke mana. Ke rumahku jelas ga mungkin. Akhirnya aku cari hotel dekat rumah. Setelah aku ajak makan di hotel itu aku terus pulang, sedangkan Yani langsung masuk kamar.
Jam 8 malam itu aku coba telphon Yani untuk sekedar menanyakan kabar.
"Om, Yani perlu obat maag sama sikat gigi" katanya. " Oke, ntar Om antar" jawabku. Dalam perjalanan ke hotel itulah pikiran kotorku muncul.  Ketika aku mengetuk pintu Yani hanya melongokan kepalanya di pintu. Dia nampak ragu-ragu mempersilahkan aku masuk ke dalam. " Boleh Om masuk?. Om mau ngobrol sebentar ngomongin soal hubungan om dan mamahmu". Akhirnya aku dipersilahkan masuk. Dan saat itulah aku dihadapkan pada pemandangan yang luar biasa. Yani hanya mengenakan tangtop tanpa BH dan celana jins pendek sekali hampir pangkal paha. Payudaranya menggelembung dengan sehat, pentilnya samar-samar menonjol keluar. Rupanya dia sadar aku memperhatikan dan cepat-cepat menutupnya dengan selimut.
" Yani.....om mohon  jangan di tutupi. Kamu punya tubuh luar biasa indah sayang kalo tidak ada yang menkmati" kataku langsung. Merah padam mukanya mendengarku berkata begitu. Antara malu dan marah menjadi satu. Tapi setan sudah terlanjur menguasaiku. Dengan segala rayuan dan bujukan akhirnya Yani mau melepaskan selimutnya. " Boleh aku sentuh Yan? di luarnya aja......." pintaku. Yani langsung menolak sambil menyilangkan tangannnya di dada. Juga dengan rayuan dan bujukan akhirnya aku di ijinkan memegang putingnya dari luar.
Sambil kami duduk di sisi tempat tidur,  aku mulai menyentuh putingnya. Dia tidak bereaksi dengan wajah menoleh jauh. Ku sentuh lagi putingnya yang sebelah kanan. Masih belum bereaksi juga. Ketika aku pilin putingnya dengan kedua jariku, mulailah ia sedikit menggelinjang dan kulihat putingnya mulai tegang. Kuputar jariku di kedua putingnya, semakin jelaslah tonjolan di kaosnya. Aku sudah tak tahan ini menyelusupkan tanganku ke balik tangtopnya. Namun tanganku di cegah ketika baru sampai perut. sementara tangan kiriku masih bergerilya di luar kaos tangan kananku mulai naik perlahan dari perut. Aku merasakan pegangan tangan dia mengendur, akhirnya sampailah tanganku kepuncak bukit kenikmatan dengan bebas. Ketika kudengar suara rintihan halus,  pada saat itulah aku yakin bahwa permainan ini bisa sampai tuntas. Maka mulaikah aku meremas, menjilat dan meghisap putingnya, perutnya, clirotisnya dengan lembut. Dan malam itu aku mendapatkan segalanya. Walaupun Yani sudah tidak perawan, namun dia masih merasa sakit ketika penisku masuk ke memeknya. Karena penisku adalah yang kedua kalinya  masuk memeknya setelah dia melakukan yang pertama dengan pacarnya 2 tahun yang lalu. Malam itu kami tidak tidur, aku mengajari teori dan praktek bercinta pada Yani. Selain memberikan pengertian bahwa hubunganku dengan ibunya adalah sebatas memenuhi kebutuhan sex.
Singkat cerita hari-hari selanjutnya aku disibukan oleh SMS dan deringan HP dari mereka bertiga Wati,  Sri dan Yani. Ketika aku pulang ke kotaku, maka ku gauli ketiganya dengan cara digilir dengan jadwal yang tersusun rapi sehinga tidak terjadi "tabrakan".
Orang ke empat yang aku gauli sebenarnya bukan anggota keluarga Wati, tapi calon anggota keluarga. Sebut saja namanya Nancy.  Ia adalah pacar dari anaknya Wati yang bernama Roy. Kisahnya bermula dari kunjunganku ke rumah Wati. Pada saat itu tiba-tiba aku mendapatkan telephon dari kantor di Jakarta. Dikatakan aku harus menghubungi Mr.X.  No HP Mr.X ini ternyata CDMA. Karena perkiraanku pembicaraan akan panjang maka aku meminjam HP anaknya Wati (bernama Roy) yang kebetulan juga CDMA. Maka sore itu atas ijin Roy aku pinjam sampai besok CDMA nya.
Malam hari ketika aku sedang makan di luar, tiba-tiba HP Roy berbunyi.
" Hallo" Jawabku. Aku sudah siap-siap mendengar suara Mr. X. Namun ternyata yang kudengar suara merdu seorang perempuan.
" Hallo juga, ini siapa?" jawabnya ragu-ragu.  Setelah saling bertanya baru aku tahu kalau yang telephon itu adalah tunangan Roy. Aku menjelaskan bahwa malam itu HP Roy aku pinjam. Dengan segala caraku akhirnya kami berkenalan, bahkan ngobrol sampai panjang lebar. Rupanya obrolan kami nyambung sehingga kami berjanji akan saling menelephon lagi.
Singkat kata Nancy rupanya tipe orang yang penasaran akan sex namun takut untuk melakukannya.  Dengan Roy hanya sebatas bercumbu tidak mau lebih dari itu. Karena dia sadar bahwa dia mudah "panas" maka bercumbu dengan Roy hanya sebatas dada. Dia ingin lebih dari itu tapi takut kebablasan, katanya.
Nancy banyak bertanya kepadaku soal Sex, sampai akhirnya kami ber Phone sex. Namun lama-lama kami berdua penasaran juga. Akhirnya dengan suatu perjanjian aku bisa membawa Nancy ke hotel. Perjanjian itu adalah: aku boleh mengeksplorasi tubuh dia dan saling memberi kenikmatan namun aku tidak boleh memasukan penisku ke memeknya. Dia masih perawan!!. Ketika kutanyakan mengapa dengan aku, bukan dengan Roy?. Jawabnya adalah : Dia tidak yakin Roy mampu menahan penisnya masuk ke memeknya. Komitmen itu aku pegang teguh.
Ternyata dugaanku dan dugaan dia benar. Nancy sangat mudah terbakar. Ketika aku cium, bibirnya seolah magnet. langsung terpaut dengan bibirku, Tak mau lepas. Seolah kami  sudah mengenal  sejak lama, kami langsung melepaskan seluruh pakaian . Ketika aku akan melepaskan CDnya, kulihat bulatan basah sudah terpampang diCDnya. Kujilati seluruh tubuhnya, dia hanya bisa mendesah dan merintih. Kujilati pula clirotisnya, kujelajahi seluruh lekukan memeknya dengan lidahku. Kutempelkan kepala penis ku ke lubang memeknya, ke clirotisnya. Ku usap-usap clirotisnya dengan kepala penisku. Ku lihat ia beberapa kali orgasme. Hari itu aku berpesta dengan tubuhnya. Tapi aku tidak memasukan penisku ke memeknya!!!. Spermaku keluar dengan cara di kocok dengan tangan atau payudaranya. Bulan Maret 2010 kemarin Nancy sudah berani mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya. Dia berjanji jika sudah menikah, kami akan selalu bertemu untuk menuntaskan rasa yang tertunda.

Bibi ku adalah cintaku

Semenjak aku SMA, aku selalu pilih-pilih dalam mencintai wanita. Itulah mungkin yang mengakibatkan aku tidak pernah mendekati seorang cewek pun di SMA. Padahal boleh dibilang aku ini bukan orang yang jelek-jelek amat. Para gadis sering histeris ketika melihat aku beraksi dibidang olahraga, seperti basket, lari dan sebagainya. Dan banyak surat cinta cewek yang tidak kubalas. Sebab aku tidak suka mereka. Untuk masalah pelajaran aku terbilang normal, tidak terlalu pintar, tapi teman-teman memanggilku kutu buku, padahal masih banyak yang lebih pintar dari aku, mungkin karena aku mahir dalam bidang olahraga dan dalam pelajaran aku tidak terlalu bodoh saja akhirnya aku dikatakan demikian.
Ketika kelulusan, aku pun masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang. Di sini aku numpang di rumah bibiku. Namanya Dewi. Aku biasanya memanggilnya mbak Dewi, kebiasaan dari kecil mungkin. Ia tinggal sendirian bersama kedua anaknya, semenjak suaminya meninggal ketika aku masih SMP ia mendirikan usaha sendiri di kota ini. Yaitu berupa rumah makan yang lumayan laris, dengan bekal itu ia bisa menghidupi kedua anaknya yang masih duduk di SD.

Aku menghamili tanteku

Namaku Edo (bukan nama sebenarnya) ini adalah sebuah cerita tentang tante saya bernam Dona , saya mulai aktif melakukan aktivitas seksual sewaktu saya masih 18 tahun. Teman-teman saya yang memberitahu bagaimana cara bermasturbasi dan saya mulai melakukan itu.dan saya benar-benar menikmatinya. Saya selalu ingin melakukan hubungan seks tetapi tidak mendapatkan kesempatan sampai saya kuliah. Saya kuliah di Kota S. saya tidak kos tetapi memustuskan untuk tinggal di rumah tante Dona yang kebetulan ada di Kota S walaupun agak jauh dari kampus. Anto Suami Tante Dona adalah seorang Pengusaha. Tanteku sangat cantik dan proposional dengan tinggi badan 165 dan berat 54 serta buah dada besar yang membuat aku cukup horny. Dari hari pertama aku sudah mulai bermasturbasi dengan menghayalkan dia. Umur dia sekitar usia 32, dia mempunyai 2 orang anak , Ria yang berusia 10 tahun dan Cinta yang berusia 7 tahun. saya menempati kamar atas yang kosong. Setelah kurang lebih satu minggu aku menjadi lebih akrab dengan Tanteku ,Segera pikiran kotor menghingapiku ketika aku berdekatan dengan dia

Kakak tiri ku afif

Namaku Rendy. Masalah rumah tangga memang sangat rumit untuk dijelaskan. Sudah semenjak aku SD, kedua orang tuaku bercerai. Dan ibuku nikah lagi dengan seorang pria duda. Dia punya 3 anak cewek. Jadinya aku punya saudara tiri 3 orang. Akupun mulai tidur dalam satu kamar dengan kakak tiriku yang umurnya lebih dari 1 tahun dari aku. Aku saat itu sama sekali tak faham masalah sex. Namun hal itu berubah setelah aku mulai mengenal dari temen-temenku yang punya novel-novel 17+.
Awalnya aku tak punya perasaan ama kakak tiriku ini. Tapi melihat perlakuan ibuku kepadanya aku jadi kasihan melihatnya. Dan tanpa terasa perasaan cinta itupun akhirnya tumbuh. Aku sering membantu dia dalam segala urusan agar tidak kena marah ibuku. Sebab tahulah bagaimana anak tiri. Kami masih bermain bersama, dan terkadang saling membantu.
"Mbak Afif udah punya pacar?", tanyaku.
"Masih SMP koq ngobrolin pacar", jawabnya.
"Berarti belum punyakan?",tanyaku.
"Iya".
"Kalau mbak jadi pacarku gimana?"
"EH? Ada-ada saja kau, akukan kakakmu".
"Akukan juga yang selalu melindungi mbak, aku cinta sama mbak, Aku kasihan melihat mbak diperlakukan seperti itu ama ibu"

Mama ku adalah pemuasku

Sudah lama aku menyimpan hubunganku dengan kakak tiriku. Mbak Afif sangat menikmati setiap permainan seks yang kami lakukan. Kami melakukannya tanpa sepengetahuan ibuku. Tujuanku sebenarnya adalah untuk menghukum ibu yang sudah berbuat tidak adil terhadap mbak Afif. Dan kesempatan itupun tiba.
Aku saat ini sudah SMA. Dan mbak Afif juga badannya makin dewasa. Dadanya makin montok dan tubuhnya makin seksi. Yang aku heran adalah aku selalu menyemprotkan maniku ke dalam rahimnya, tapi sampai sekarang ia tak hamil-hamil, padahal aku berharap ia hamil, dan dari hasil hubunganku itu bisa menyelamatkan mbak Afif dari deritanya, tapi ternyata tidak begitu. Aku berhubungan dengan mbak Afif tidak setiap hari, sebab kami masih sekolah dan ada orang tua kami di rumah. Aku melakukan kalau sempat aja, tapi setiap permainan kami makin hot.
Hari itu adalah aku masih di kelas 1 SMA. Pulang dari sekolah, aku hanya mendapati mbak Afif yang ternyata juga baru saja pulang. Aku langsung masuk ke kamarnya, kamar kami sekarang sudah terpisah, tapi aku masih sering main ke kamarnya, dan dia juga ke kamarku. Aku langsung peluk dia dari belakang.

Pertunjukan untuk keponakan

Kalau pulang ke rumah setelah kerja, aku suka melepaskan semua pakaian kerjaku setelah masuk pintu, lalu berjalan-jalan di dalam rumah hanya memakai bra dan celana dalam. Setelah itu, biasanya aku akan mandi tanpa menutup pintu kamar mandi dan keluar kamar mandi setelah selesai dalam keadaan telanjang sambil mengeringkan rambut dengan handuk. Kalau tidak malas, aku akan memakai celana dalam dan bra atau gaun malam saja tanpa celana dalam dan bra. Tapi kalau malas, aku akan membiarkan tubuhku telanjang, lalu aku akan mulai makan, nonton TV ataupun bersantai. Aku juga suka tidur dengan pakaian yang sexy dan minim. Pernah aku tidur tanpa memakai pakaian sama sekali.
Dua bulan yang lalu, aku kedatangan tamu dari Semarang. Tamu itu adalah keponakanku sendiri. Umurnya baru 17 tahun, dia anak dari kakak laki-lakiku yang paling bungsu. Dia datang di saat liburan sekolahnya. Aku sangat gembira menyambutnya. Dia kusuruh tinggal di kamar sebelah kamar tidurku. Hari-hari awal semuanya berjalan seperti normal, tetapi satu minggu kemudian, ada yang sedikit aneh. Pakaian dalamku sering kutemukan tidak pada tempat dan urutannya. Kadang-kadang sedikit tidak rapi. Ada timbul kecurigaan kalau keponakanku itu memainkan pakaian dalamku, sebab kalau tidak siapa lagi. Kadang-kadang ada pakaian dalamku yang hilang lalu besoknya ditemukan kembali ditempatnya semula. Aku mulai merasa kalau keponakanku memiliki obsesi seks tentang aku.
Suatu malam aku memutuskan untuk menguji keponakanku. Selesai mandi, aku segera mengambil celana dalam g-string warna merah dengan renda-renda yang sexy dan kukenakan. Setelah itu, aku memilih sebuah gaun malam berwarna pink dengan bahan satin. Gaun malam itu semi transparan, jadi tidak akan transparan bila dilihat dari dekat, tetapi akan menampakkan lekuk tubuhku bila ada latar cahayanya. Panjang gaun malam itu hanya 10 cm dari selangkanganku. Di bagian pundak hanya ada 2 tali tipis untuk menggantung gaun malam itu ke tubuhku. Bila kedua tali itu diturunkan dari pundakku, dijamin gaun malamku akan meluncur ke bawah dan menampakan tubuhku yang telanjang tanpa halangan.

Selasa, 02 November 2010

Adek cewek yang seksi

“Eh yang itu cakep tuh..”
“Nggak ah cakepan yang kanannya.. Lebi imut...”
“Ah nggak nurut gue cakepan yang kiri..”
Ini kebiasaan teman-temanku setiap jam istirahat ketiga pada hari Kamis. Kami, siswa-siswi SMA, pulang sekolah pukul 13.30 setiap harinya; sementara siswa-siswi SMP sudah mengakhiri pelajaran pada pukul 11.45, bertepatan dengan jam istirahat ketiga kami.
Setiap saat itulah, teman-temanku berdiri bersandar di balkon dan menonton siswa-siswi SMP sekolah kami yang sedang berjalan pulang sekolah. Seringkali mereka mengomentari siswi-siswi mana yang imut atau cantik, dan terutama yang menurut mereka memiliki tubuh yang seksi. Beberapa temanku bahkan sering bersiul pada mereka, atau menggoda mereka, hanya untuk menarik perhatian salah satu dari cewek-cewek SMP yang cantik-cantik itu. Hari ini pun begitu, sementara aku duduk di bangku panjang sambil mendengarkan iPod ku.
“Dit! Dit! Vany tuh!”

Gairah tante ku yang tak terbendung

Saya Dito.....umur 23 tahun baru lulus dari salah satu universitas ternama di Malang. Dan saya berasal dari keluarga baik-baik. Kejadian ini dimulai ketika saya menginap di rumah om saya di daerah sidoarjo. Om saya telah menikah dan memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur 3 dan 5 tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik (menurut saya) umurnya sekitar 27 tahun.
saya sendiri tinggal disurabaya kurang lebih jarak tempat tinggalku dengan tante adalah 19 Km..........................
Awal kejadiannya adalah pada hari sabtu malam saya mendengar pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain adalah om saya dengan tante saya. Ternyata penyakit 'gatel' om saya kambuh lagi yaitu sering pergi ke diskotik bersama temannya. Hal tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam. Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis.
"Brak.." suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar. Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak, "Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku." Dalam hatiku berkata, "Wah ribut lagi." Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobil Tarunanya dan pergi entah ke mana.
Di dalam kamar, aku mendengar Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Pram dilimpahkan kepadaku). Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa sama Om Pram dia langsung bunuh diri.
Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan dengan pelan.
Aku bertanya, "Kenapa Tan? Om kambuh lagi?"
Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam. Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Sis mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Sis. Dan mungkin juga Tante Sis mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante Sis.

Mama ku pengalaman pertama ku

Cerita berikut adalah tidak ada kaitannya dengan nama, tempat ataupun lokasi, kalau ada kesamaan adalah kebetulan semata.
Namaku Irwan, usiaku kini 21 tahun, tinggi sekitar 175 cm, badanku cukup athletis, karena aku rajin berolahraga. Untuk wajah menurut teman - temanku sih cukup oke. Aku baru saja masuk di salah satu universitas swasta terkenal di kota Jakarta. Aku akan membagi kisah – kisah panasku kepada para pembaca sekalian. Semua pengalaman Seksku yang kulakukan bersama mamaku, kakakku, tanteku dan juga wanita – wanita lainnya. Mulai dari remaja lugu sampai menjadi mahir, berkat bimbingan mamaku tercinta. Sebelum itu aku akan ceritakan sedikit tentang keluargaku. Pada dasarnya Keluargaku boleh dibilang berkecukupan, hal ini selain karena kemampuan bisnis mama yang baik, juga orang tua mama memberikan jatah warisan yang besar kepada anak – anaknya. Jadi untuk urusan keuangan, tidak ada masalah berarti bagi kami sekeluarga.
Mamaku, Susan, kini 41 tahun, keturunan Jawa dan ada masih darah Belanda dari pihak ayahnya ( Warisan kompeni dulu ), menikah di usia muda, dengan papa yang berbeda usia 12 tahunan, karena dijodohkan, dalam hal ini karena adanya hubungan bisnis antara orangtua mama dan papa, kini janda, bercerai dengan papaku, saat aku berusia 12 tahun. Kakakku Erni, 2 tahun lebih tua dariku, paling disayang sama oma dan opaku, waktu kakak naik ke kelas 2 SMA diminta oleh oma dan opa untuk melanjutkan di kota Bandung yang menjadi kediaman mereka. Kuliahnya pun juga di kota tersebut. Kalau lagi rajin seminggu sekali dia pulang, tapi kalau tidak amaka aku dan mama yang ke sana. Adapun mama bercerai dengan papaku, Bambang, seorang pengusaha yang sukses dan memiliki banyak Perusahaan dan bidang bisnis, karena papaku menikahi simpanannya. Mama tidak sudi dimadu Menurutku papaku itu amat sangat bodoh, meninggalkan wanita secantik dan seseksi mamaku. Aku amat membenci papaku, tidak pernah terlintas untuk memaafkannya. Sewaktu bercerai, papa memberikan rumah mewah dua lantai kepada kami, juga memberikan uang cerai yang amat besar pada mama. Untuk urusan biaya pendidikan, papa akan menanggung semua biaya yang diperlukan. Mama kemudian menggunakan uang tersebut ditambah uang yang mama miliki untuk mendirikan Perusahaan sendiri. Bergerak di bidang jasa, pelayaran, trading dan eksport – import.

Kakak ku dan pengertiannya

Tak terasa sudah hampir setahun lebih aku menjalani hari – hari menyenangkan bersama mama. Saat itu usiaku sudah mau 17 tahun, sudah naik kelas 2 SMA. Untuk masalah pelajaran, aku termasuk dalam kategori pandai, walau jarang belajar tapi nilai – nilaiku selalu baik, mungkin karena aku memiliki kemampuan mengingat yang kuat. Meski lumayan sering bolos namun tidak menjadi masalah, karena sekolahku tidak terlalu ketat, dan juga nilaiku yang baik membuat bolosku tidak terlalu menjadi masalah bagi sekolah. Namun untuk antisipasi mama kusuruh bertemu kepala sekolah, kusuruh mama ngebokis sedikit, mama bilang kalau aku kadang tidak masuk harap dimaklumi, karena kondisi fisikku kurang baik, jadi suka sakit tiba – tiba. Dan kepala sekolahpun dapat memahami, karena yang memberikan keterangan adalah orangtua muri sendiri. Dari segi kehidupan Sekskupun aku sudah semakin pintar. Selain dengan mama, aku pernah melakukan hubungan Seks dengan 2 orang teman sekolahku, yang kutahu bukanlah tipe wanita yang melakukan seks untuk bayaran. Murni karena suka sama suka saja, nggak ada paksaan atau ikatan, saling menikmati saja. Aku nggak pernah merasa harus mulai sibuk cari cewek atau pacaran, bagiku keberadaan mama sudah cukup dan jauh lebih berarti. Mama sendiri kini semakin sukses dengan bisnisnya, Perusahaannya kini semakin berkembang dan diperhitungkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Mama juga terlihat lebih cantik dan bahagia dengan keadaan yang kami jalani.
Mama sendiri tetap sering mengingatkan aku, bahwa aku bebas mencari pacar, namun aku harus bertanggung jawab. Mama nggak mau aku main dengan pelacur. Mama juga bilang kalau mencari wanita carilah yang membuatku nyaman dan merasa bahagia. Mama bilang mama nggak bisa mengontrol aku setiap waktu, mama juga nggak bakal tahu kalau aku berbohong, jadi mama menasehati, kalaupun aku melakukan hubungan seks dengan siapapun nantinya yang menjadi pacarku, aku harus bersikap gentle dan bertanggung jawab, jangan hanya mau enaknya saja, semua resiko harus diterima dan dipertanggungjawabkan. Mama akan marah kalau aku misalnya lari dari tanggung jawab bila menghamili orang. Mama merasa perlu mengutarakan hal ini karena mama bilang, bohonglah kalau aku yang sudah kenal seks ini bisa melakukan pacaran tanpa harus melibatkan seks. Jadi mama merasa berkewajiban memberiku nasehat.

Mama tiriku guru seks ku

Saat usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena alasan tidak cocok. Aku sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia 15 tahun, Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin dengan Tante Nuna yang berusia 35 tahun. Tante Nuna orangnya cantik, setidaknya pikiranku sebagai lelaki disuia ke 15 tahun yang sudah mulai merasakan getaran terhadap wanita. Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya berisi dan buah dadanya padat. Saat menikah dengan Papa, Tante Nuna juga seorang janda tapi nggak punya anak.
Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama Papa aku panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana Mama minta tolong aku temenin. DirumaHPun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini.
Setahun sudah Papa kawin dengan Mama Nuna tapi belom ada tanda-tanda kalo aku bakalan punya adik baru. Bahkan Papa semakin getol cari duit dan sering banget keluar kota. Aku dan Mama Nuna semakin akrab aja. Sampai-sampai kami seperti tidak ada batasan sebagai anak tiri dan ibu tiri. Kami mulai sering tidur disatu tempat tidur bersama. Mama Nuna mulai nggak risih untuk mengganti pakaian didepanku walaupun tidak bener-bener telanjang. Tapi terkadang aku suka menangkap basah Mama Nuna lagi berpolos ria mematut didepan kaca sehabis mandi. Beberapa kali kejadian aku jadi apal kalo setiap habis mandi Mama pasti masuk kamarnya dengan hanya melilitkan handuk dan sesampai dikamar handuk pasti ditanggalkan.

Istriku Ris

Aku dan istriku, Risnawati yang biasa kupanggil dengan Ris, sudah menikah kira-kira 4 tahun. Istriku saat ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga, meskipun sempat kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri. Sedikit gambaran fisik tentang istriku, Ris pada saat ini berumur 29 tahun, berkulit putih, berambut ikal sepunggung, dengan payudara yang cukup besar (34B) berbentuk bagus sekal, tinggi 155 cm, berat 50 kg, dengan perut rata dan pinggang kecil namun sintal. Pinggulnya serasi dengan bentuk badannya dan kedua bongkahan pantatnya sekali. Secara umum, dia cukup seksi.
Telah lama kami mempunyai fantasi untuk melakukan aktifitas seks three some. Biasanya, sebelum melakukan Making Love, kami mengawalinya dengan saling menceritakan fantasinya masing-masing. Fantasi yang paling merangsang bagi kami berdua, adalah membayangkan Ris melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain dengan kehadiranku. Sekedar informasi, Ris memang mempunyai gairah seks yang sangat tinggi, sementara di sisi lain, aku biasanya cuma sanggup ejakulasi satu kali. Setelah ejakulasi, meskipun sekitar satu jam kemudian penisku bisa ereksi lagi, umumnya aku merasa lelah dan tidak bergairah, mungkin akibat beban pekerjaan yang cukup berat. Karenanya, biasanya ketika dia minta agar bisa mencapai orgasme berikutnya, paling banter aku melakukannya dengan tangan, atau membantunya bermasturbasi dengan dildo. Walaupun demikian selama ini dia bisa merasa puas dengan cara tsb.

Berbagi nikmat dengan sahabat

Suatu sore yang sedikit mendung.
Di sebuah kamar kos yang terlihat cukup lebar, seorang gadis cantik nampak sedang terduduk di atas ranjang. Tangan kanannya nampak sedang meraba-raba vaginanya sendiri yang permukaannya tertutupi oleh bulu-bulu tipis berwarna hitam. Memang saat ini bagian bawah tubuh gadis tersebut tidak tertutup apapun lagi, karena celana pendek coklat maupun celana dalam putih polos yang semula dikenakannya kini tergeletak di sampingnya. Sedangkan tangan kiri gadis tersebut juga terlihat sibuk memilin-milin sendiri puting payudara kirinya. Tubuh atas gadis tersebut memang saat ini masih terbalut kaos ketat berwarna kuning, namun posisi bra putih yang dikenakakannya kini sudah bergeser dari posisinya semula.
Gadis cantik itu bernama Reisha. Ia berumur 19 tahun dan baru saja menginjak semester 3 di salah satu perguruan tinggi yang cukup bonafit di kota tersebut. Saat ini Reisha memang sedang dilanda birahi karena memang sebentar lagi dirinya akan mendekati masa menstruasi. Masa-masa seperti ini bagi seorang gadis seperti Reisha memang menjadi saat dimana libido sedang tinggi-tingginya. Sebagai seorang jomblo, tentunya Reisha tidak memiliki pasangan yang bisa ia ajak menyalurkan hasrat birahinya. Maka dari itu masturbasi pun menjadi satu-satunya cara yang paling efektif sebagai penyaluran birahinya saat ini.

Awal liarnya istriku

“Lihat nih, bini aku sexy kan?” kataku bangga. Rendy melotot dan berdecak kagum, “Ck..ck…sexy sekali ya?”
“Yuli (nama istri Rendy) pernah direkam gini?” tanyaku tetap dengan nada bangga.
“Belum,” Rendy menggeleng, “Tapi mau ah…nanti malam aku mau ML sama dia, sekalian direkam diam-diam.”
“Sip! Nanti lihatin ke aku ya,” kataku bersemangat, “sekalian aku juga nanti malam mau ML sama istriku, sambil direkam juga.”
“Terus besok hasilnya tukaran ya, punya kamu lihatin ke aku, punya aku lihatin ke kamu,” usul Rendy yang langsung kusetujui.
Malamnya, aku benar-benar ML dengan Reny, istriku. Dia tidak tahu bahwa aku merekamnya di hpku yang sudah kuatur letaknya sebelum mengajaknya ML.
Besoknya, aku dan sahabatku menepati janji. Kuserahkan hpku untuk ditonton oleh Rendy, sementara aku menikmati hasil rekaman sahabatku itu. Kami sama-sama terangsang oleh tontonan yang sangat pribadi sifatnya itu. Bahkan Rendy sempat terlongong setelah mengembalikan hpku, seperti ada yang dipikirkan olehnya.
“Jan…kalau kita swinger gimana? Jujur, aku belum pernah merasakan swinger,” kata Rendy tiba-tiba.
Aku terkejut. Tak pernah kupikir sebelumnya akan melakukan seperti yang Rendy usulkan itu.
“Kamu jangan tersinggung, Jan,” Rendy menepuk bahuku, “Ini cuma usul…kalau kamu nggak keberatan, aku juga gak maksa. Yang jelas, kamu bisa nyobain Yuli, aku nyobain Reny. Adil kan?”
Aku terbengong-bengong. Terus terang, usul Rendy mengejutkan sekaligus membuatku bergairah. Kubayangkan istriku sedang disetubuhi oleh sahabatku itu, sementara aku menyetubuhi istrinya. Baru diobrolkan saja penisku sudah ngacung, apalagi kalau benar-benar dilaksanakan. Maka setelah berpikir agak lama, kujawab, “Usul edan tapi menggiurkan. Cuman…gimana cara meyakinkan istriku ya? Kalau dia gak mau kan susah. Istrimu sendiri gimana?”

Putri

Ini kisah nyataku bersama dengan seorang cewek sebut saja namanya putri, Putri adalah adik dari cewekku, cewekku itu telah mengkhianatiku sehingga timbul niatan yang tidak baik didiriku untuk membalas, tetapi karena aku dengan cewekku beda kota, jadinya niat itu agak sulit terwujud, namun putri adik dari cewekku itu kebetulan kuliah di Jogja, ya…Jogja adalah kota tempat tinggalku, dengan banyak hiruk pikuk banyak anak sekolah. Putri berumur 19 tahun, dan aku sendiri berumur 24 tahun. Putri menganggapku sebagai kakakknya, karena dari dulu putri sangat menginginkan punya kakak laki2, sedangkan mereka hanya 2 bersodara, begitu juga aku yang menginginkan seorang adik cewek, pada mulanya kami sering pergi bareng, bahkan putri pernah menunggui aku ketika aku mengalami sakit parah di RS, tetapi kembali lagi bahwa tidak ada niatan dan rasa apa-apa, karena kami selalu menganggap bahwa kami adalah saudara kandung.
Oh iya Putri cewek dengan tinggi sekitar 165cm, dengan berat 45 kg, cukup kurus memang, wajah spesifik khas orang jawa, ya mirip-mirip Anggun C. Sasmi dengan potongan rambut pendek lah… tonjolan di dadanya tampaknya cukup kecil dengan ukuran 32b.

Chintia pacarku

Aku punya pacar namanya Cynthia, anak kelas 2 SMU. Terus terang saja, seumur hidup aku belum pernah ketemu wanita yang lebih cantik daripada Cynthia. Semua orang yang kenal dia mengakui kalau dia itu yang paling cantik, pokoknya kecantikannya absolut. Selama pacaran aku dengan Cynthia sudah peluk-pelukan, cium-ciuman baik pipi maupun bibir, nonton, ke pesta, semua sudah kecuali satu, aku belum pernah melihat kemaluannya. Terus terang seumur hidup (waktu itu lho) aku belum pernah melihat kemaluan cewek itu seperti gimana, gambar sama film porno tidak pernah aku lihat, apalagi yang aslinya.
Suatu kali Cynthia merayakan ulang tahunnya sama teman-temannya di villanya yang mewah di Puncak, tentu saja Aku diundang. Dengar punya dengar, ternyata Cynthia ini ditaksir sama laki-laki sekelasnya. Sialan nih anak, pikirku, apa dia nggak kasih pengumuman kalau aku ini pacarnya? sudah gitu dia itu ngenalin aku ke teman-temennya sebagai "kakak"-nya. Aku omongin hal ini ke Cynthia saat di pesta itu juga, tentu saja pas lagi berdua di kamar ganti pakaian, Cynthia merasa bersalah tapi eh..., rupanya dia sudah punya rencana untuk memproklamasikan kalau aku itu pacarnya, sekaligus bikin cemburu teman-teman sekelasnya he.., he.., he..., ada-ada juga nih cewek.
Ketika aku temui di kamar ganti dia memakai pakaian mirip piyama. Aku belum sempat tanya-tanya Cynthia menyuruhku memakai pakaian yang serupa, tentunya versi laki-laki sambil memesan kalau di balik pakaian itu jangan pakai apa-apa lagi (jangan pakai pakaian dalam), katanya dalam rangka "proklamasi" percintaan kita ke anak-anak..., hehehe..

Sarah dan ibunya

Waktu itu di sekolah tepat jam 12.50. Waktu pulang sekolah. Mata ku tertuju pada pemandangan indah. Di halaman sekolah,ku lihat teman2 ku sedang "mengguyur" sarah. Ternyata dia ultah.(kebiasaan anak SMA,xlo ada yg ultah musti di guyur). Kasihan juga ku melihatnya.
Saat teman ku selesai mengguyur serta melempari telur, ku beranikan diri untuk menolong dia. Kebetulan aku kenal dan akrab dengan dia. Ku batu dia membereskan buku2 serta pakaianya.Tiba2, tak sengaja sikut ku menyenggol dada dia yang besar itu (32B).
Aku langsung minta maaf...Tetapi adik ku di sana telah berdiri dan horny banget nih...Pikiran jahat mulai merasuk dalam diriku.
Ku cari akal supaya bisa menikmati tubuh seksinya.Doi tubuhnya langsing,Tinggi 160cm,rambut ikal,kulit putih dan bersih.
Ide pun muncul dalam benak ku.
"Sar,mending kita disini dulu. Nanti kalo disiram lagi gimana?Brabe urusannya"
"Tapi,gimana yah...Gue mo ngeles nih"
"ngeles dalam keadaan begini?Yg bnr ja! Nnti gue bantu ngomong ke nyokap deh.Janji."
"bener nih?" "bener!"

Malam pertama dengan kekasih ku

Namaku Anggi, umurku 22 tahun. Aku adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Jogja. Saat ini aku sudah  berada di tingkat akhir dan sedang dalam masa penyelesaian skripsi. Sebelum aku memulai kisah yang akan menjadi kisah indah bagiku, perkenankan aku mendeskripsikan diriku. Tinggiku 160 cm dengan berat 45 kg. Rambutku hitam panjang sepinggul dan lurus. Kulitku putih bersih. Mataku bulat dengan bibir mungil dan penuh. Payudaraku tidak terlalu besar, dengan ukuran 34 B.
Sebulan yang lalu, seorang laki-laki berumur 28 tahun memintaku jadi pacarny. Permintaan yang tak mungkin aku tolak, karena dia adalah sosok yang selalu ku impikan. Dia seperti pangeran bagiku. Badannya yang tinggi dan atletis serta sorot matanya yang tajam selalu membuatku terpana. Namanya adalah Rico, kekasih pertamaku. Rico sudah bekerja di perusahaan swasta di Jogja. Rico sangat romantis, dia selalu bisa membawaku terbang tinggi ke dunia mimpi. Ribuan rayuan yang mungkin terdengar gombal selalu bagai puisi di telingaku. Sejauh ini hubungan kami masih biasa saja. Beberapa kali kami melakukan ciuman lembut di dalam mobil atau saat berada di tempat sepi. Tapi lebih dari itu kami belum pernah. Sejujurnya, aku kadang menginginkan lebih darinya. Membayangkannya saja sering membuatku masturbasi.

Diperkosa pembantu ku

2 bulan berlalu sejak pertama kali Jenny menceritakan kisahnya padaku, sampai suatu hari tanpa disangka hari itu Jenny mendatangi tempatku dan melanjutkan cerita masa lalunya…Memang kami sempat bersms-an sejak pertemuan kami yang terdahulu, namun kami hilang hubungan sejak aku kehilangan Handphoneku, celakanya aku tak punya back-up nomor teleponnya..
Kedatangan Jenny hari itu membuatku tertegun, senyumnya menyambutku saat membukakan pintunya, cahaya keindahan membuatku tak sanggup melakukan apapun selain membalas senyumannya..sebelum mempersilahkannya masuk,..
Setelah bercanda beberapa saat, Jenny pun mulai bercerita, namun wajahnya yang cantik ditambah lagi kakinya yang putih mulus dan hanya sebuah celana pendek mini yang menutupi pahanya itu, membuatku sedikit kurang konsentrasi mendengarkan ceritanya, namun aku masih dapat mendengarkan garis besar cerita yang keluar dari bibir mungil indahnya, meski sesekali diselingi oleh isak tangis…

Cewek smu

Namaku Eliza. Cerita ini terjadi saat usiaku masih 17 tahun. Waktu itu, aku duduk di kelas 2 SMA swasta yang amat terkenal di Surabaya. Aku seorang Chinese, tinggi 157 cm, berat 45 kg, rambutku hitam panjang sepunggung. Kata orang orang, wajahku cantik dan tubuhku sangat ideal. Namun karena inilah aku mengalami malapetaka di hari Sabtu, tanggal 18 Desember. Seminggu setelah perayaan ultahku yang ke 17 ini, dimana aku akhirnya mendapatkan SIM karena sudah cukup umur, maka aku ke sekolah dengan mengendarai mobilku sendiri, mobil hadiah ultahku. Sepulang sekolah, jam menunjukkan waktu 18:30 (aku sekolah siang, jadi pulangnya begitu malam), aku merasa perutku sakit, jadi aku ke WC dulu. Karena aku bawa mobil sendiri, jadi dengan santai aku buang air di WC, tanpa harus kuatir merasa sungkan dengan sopir yang menungguku. Tapi yang mengherankan dan sekaligus menjengkelkan, aku harus bolak balik ke wc sampai 5 kali, mungkin setelah tak ada lagi yang bisa dikeluarkan, baru akhirnya aku berhenti buang air. Namun perutku masih terasa mulas. Maka aku memutuskan untuk mampir ke UKS sebentar dan mencari minyak putih. Sebuah keputusan fatal yang harus kubayar dengan kesucianku.

Cici oh cici

Cici (aku biasa memanggilnya CC) adalah keponakan yang ketemu lagi beberapa bulan yang lalu (sekitar September 2001) di Mataram. Sebagai mahasiswi salah satu Akademi Pariwisata terkenal di Jakarta, dia harus menjalani studi praktek di salah satu hotel berbintang di Lombok. Umurnya baru 19 tahun, beda jauh dengan umurku yang sudah 35 tahun dan sudah menikah dengan dua anak.
Sekarang aku menjalani hidup pisah ranjang dengan istriku, sejak dia menyeleweng dengan rekan bisnisnya. Aku membutuhkan kawan wanita, tapi tidak suka ganti-ganti atau jajan. One women at a time, lah. Hubungan kami berlangsung biasa saja, karena kami hanya bertemu satu atau dua kali sebulan, pada saat aku melakukan kunjungan kerja ke kota S. Rasanya senang punya saudara di tempat jauh.
Tapi, lama kelamaan senyumnya itu lho yang membuatku mabok kepayang. Ukuran tubuhnya yang relatif (tingginya hanya 155 cm) kecil pun merupakan impianku, karena aku juga tidak terlalu tinggi (167 cm). Hubungan kami sebenarnya mulai sebagai layaknya saudara, sampai suatu hari saya telpon dan menyatakan keinginan saya untuk berhubungan lebih serius.

Cici yang imut dan seksi

Cerita ini berawal dari chating kami di mIRC (wow seru, pasti Anda semua dah nyoba). OK kita mulai, namaku panggil saja Hideki (18) dan pacarku panggil aj Chii (14). Karena waktu itu kita bener2 suka sama anime jepang yg judulnya Chobits.
Setelah sekian lama kenalan, akhirnya tiba waktunya buat ketemuan di sebuah hotel di Cimahi. Karena seks yg kami lakukan cuma lewat telepon..uhhh..aahhh....bener2 hebat si Chii....tu pas sedang jaman2nya freetalk jam 12mlm ke atas. Pdhal dia baru kelas 3 SMP, Chii emang keturunan chinese, kulitnya putih ky tembok(hehehe), tingginya 155cm, rmbutnya hitam panjang, dadanya kecil (but i lke it), n poninya itu yg bikin aku gemez.
Sesampainya tiba di hotel kota Cimahi, aku menunggu Chii di depan. Terus ada angkot berhenti, kemudian turun seorang gadis kecil cantik baju pink. Dia menyapaku..... "Ah, itu pasti Chii",batinku.
"Kamu Chii ya??", tanyaku....

Sex kilat saat di kantor

Namaku Joko.Aku adalah seorang manajer di sebuah perusahaan swasta di Jakarta.Walaupun aku sudah lama bekerja tetapi aku masih melajang.Kisah ini diawali saat aku bertemu seorang mahasiswi yang sedang magang di kantorku.Mahasiswi tersebut bernama Erika.Aku tidak begitu tahu kuliah apa yang ia ambil,tetapi ia bekerja sebagai sekretaris di kantorku.
Adapun Erika adalah gadis yang sangat manis,berkulit putih layaknya wanita keturunan Chinese,memiliki tubuh langsing bak gitar,rambutnya berwarna hitam kecoklatan dgn panjang sebahu,dan raut wajahnya mirip-mirip Dian Sastrowardoyo.Penampilan Erika sangat menarik perhatian pria2 di kantorku,krn dia berpenampilan layaknya mahasiswi di kampus.Ini menjadi angin segar tersendiri untuk kami para pria di kantor.

Sex education

Kami kehilangan keperjakaan dan keperawanan kami bersama-sama. Hal itu terjadi ketika usiaku baru menginjak 11 tahun, pada akhir sekolahku di kelas 5. Memang tidak terlalu mengejutkan kalau dipelajari karena pasanganku adalah tetanggaku Kathy, yang usianya setahun diatasku, dan duduk dikelas 6.
Kita berdua satu sekolah di pinggir kota Chicago dan kami sudah bersahabat sejak tiga tahun sebelumnya. Sampai kemudian aku menganggapnya lebih dari sahabatku lainnya. Kathy agak tomboy, dia biasa bermain mainan yang biasanya dikerjakan anak laki-laki. Sampai kemudian tubuhnya berkembang seperti selayaknya seorang gadis, dan akupun mulai kikuk kalau sedang bersamanya, tanpa kuketahui dengan jelas apa sebabnya.
Ibu Kathy telah cerai dan harus bekerja siang hari pada suatu rumah makan. Keadaan ini semakin menyenangkan buat kami, karena kami berdua biasa ditinggalkan sendirian berjam-jam pada siang hari. Biasanya kami hanya sebatas duduk bersama sambil berbincang-bincang seperti anak-anak lain pada umumnya. Tapi sore ini terjadi keadaan yang berbeda.

Oh Rara

Hi Gw Angga gw mau berbagi cerita dimana gw pertama kali berhubungan sex, ni terjadi pada saat gw duduk di bangku SMA***** kelas 2 dimana pda saat itu gw punya pacar nama'y Rara********* dia tu pacar pertama gw.
Menurut orang-orang gw pnya wajah ganteng, tegap dan gw banyak disukai cwe2 dan tidak jrng banyak cwe2 yg menaruh hati sma gw. kejadian ni berawal pada saat gw mau pergi ke rumah cwe gw yg letaknya tidak jauh dri rumah gw mungkin sekitar 2km, setibanya dirumah cwe gw, gw langsung disambut dengan ciuman hangat dipipi kiriku yang membuat jantungku berdetak  kencang walupun gw pcran udah lama tp persaan kaya gtu slalu ada, beberapa lma kemudian gw bilang sma cwe gw,
"Ra jalan yu?"ajak gw..
"gk bisa Ga koz ku harus jga rumah, gpp kan!"tolak cwe gw...
"trus rencana jalan kita gmn, koz kita kan dah sepakat mu jln2."paksa gw
"yaudah mendingan skg dirumh ku ja ya koz dsini gk da orng cuman ku ja pembantu lg pulang kampung and mamah, papah pulangnya bsk malem jd hari ni kita gk jln dlu ya?"cwe ku menjelaskan...

Kekasih pertamaku dan sex pertama ku

Saat aku pertama kuliah di sinilah aku mengenal sex namun sebelum aku cerita perkenalkan aku dulu, namaku yulias kini usiaku 35 tahun, tubuhku dan wajah aku biasa - biasa tapi aku punya kelibihan yang baru aku sadari kemudian, aku punya libido tinggi dan alatku lumayan besar(kepalanya) walau ngga begitu panjang yaah paling 16 cm aku ngga pernah ngukur, dan kata orang aku punya daya tarik karena supel dan mudah akrab.
Aku mulai cerita sex pertama yang aku alami :
ASIH
Saat aku kuliah di PT terkenal di kota Yk Umurku saat itu 17tahun , karena di desa aku  tidak banyak yang bisa kuliah di YK jadi aku banyak di kagumi, di desa aku naksir temen cewe saat itu dia masih SMP kelas 3 Asih namanya  yang jarak rumahnya dengan aku kira-kira 400 meteran , aku tertarik karena tubuhnya tinggi, kuning dan cantik ( untuk ukuranku ), dan bulu tangan dan kainya sangat terlihat dan enak dilihat ( dan pernah aku membaca buku jika peempuan tubuh nya/tangan dan kali banyak bulu lembutnya  memiliki libido sex yang tinggi ...entah benar / salah aku belum tahu saat itu ) saat aku mengatakan suka dan ingin berpacaran pertamanya dia menolak ( ingin berteman aja kata dia waktu itu )yah...tapi aku terus kejar hingga kami jadian. Hubungan kami jelas di larang Ortu kami karena banyak alasan sehingga aku backstreet, saat alu mulai  kuliah  tiap 1 minggu sekali aku pulang.dan malamnya aku gunakan untuk bertemu itupun tidak di rumah biasanya di kebun  ata di tempat yang tidak dilihat orang...apalagi ortu kami, saat pertama biasa saja ...ya hanya cerita ...paling banter remas-remasan tangan , tepi sejak bulan ke 3 aku mulai berani mencium walau awalnya dia menolak tapi aku nekat aja dan seterusnya dia ngga nolak,aku ingat waktu itu hari sabtu menginjak hubungan kami 5 bulan , aku janjian bertemu tempat biasa jam 7 malam, saat bertemu biasa basa-basi tapi karena aku kangen aku mulai meremas tangannya terus ku belai wajahnya ia memandangku...dengan pelan aku memberanikan mencium bibirnya  dan dia diam saja ...terus aku cium dan pagut terus bibirnya dan kulumat lidahnya dengan penuh kerinduan ( saat itu aku selalu bawa koran untuk alas ) dengan pelan pelan aku tidurkan dan mulai dia kujumbu...tanganku mulai meremas buah dadanya dan dia mencoba menepis tapi aku terus meremasnya“ooh...masss jangan....mass....mass” erangnya

Angela adik sahabatku

Aku punya seorang teman baik. Dia punya 2 orang adik perempuan. Yang paling kecil berumur 22 tahun. Namanya Angela, tingginya sekitar 170 cm, dengan badan yang langsing, sepasang kaki yang panjang, dan dada yang tidak terlalu besar. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua pria. Aku tidak menyangka dia akan menjadi secantik ini.
Suatu hari aku ke rumah temanku utk berangkat ke kantor bersama. Ketika itu aku melihat Angela sedang sarapan di ruang makan sendirian.
"Hi.." sapaku.
"Ko Adi sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai." Katanya.
Kemudian dia bangkit dan merapikan piring dan sendoknya dan langsung pamit untuk pergi ke kampus. Ketika Angella berdiri, aku bisa melihat seluruh tubuhnya. Dia memakai baju kemeja putih lengan pendek, rok coklat selutut, kemudian penis ku rasanya ingin meletus saat itu juga. Tidak kusangka dia memakai pantyhose berbahan transparan (ultra sheer) ditambah lagi sepatu talinya yang berwarna hitam membuat kakinya lebih indah dan seksi sekali. Terjadi peperangan batin yang sangat hebat di dalam diriku. Di satu pihak, hasrat penisku yang sangat berkobar-kobar untuk bercinta dengan kakinya kemudian menyetubuhinya berkali-kali. Di pihak lain, otakku mengatakan itu tidak baik, dan tidak mungkin aku melakukannya di saat ini. Sayang dia sudah punya pacar kalau tidak, pasti akan kujadikan miliku.

Berondong pertama ku

Pagi itu cerah sekali. Aku bangun dengan tubuh dan perasaan yang benar-benar fresh. Hari ini hari Sabtu, berarti aku libur dari pekerjaanku sebagai seorang sekretaris direksi sebuah dealer mobil mewah di kawasan S, Jakarta. Hari ini aku rencananya akan menghabiskan weekend di rumah sahabatku, V di kota B. Oh ya, namaku *****, teman-teman biasa memanggilku Celyn, umurku saat ini menginjak kepala 3, tapi aku belum menikah karena masih menikmati hidup tanpa ikatan, tapi bukan berarti aku tidak punya pacar. Pacarku namanya Josh, di kerja di perusahaan trading. Kami sudah menjalin hubungan selama satu setengah tahun.
Kok jadi ngomongin diriku ya? (narsis bgt ya?). Anyway, aku segera bangun untuk bersiap-siap. Aku segera menuju kamar mandi. Seperti biasa, aku langsung melepas piyamaku. Setelah tidak ada sehelai benangpun di tubuhku, akupun mulai menggosok gigi. Sambil menggosok gigi, kuperhatikan tubuhku dicermin yang ada dihadapanku. Tubuhku memang montok, apalagi di bagian pinggul karena aku hampir tidak ada waktu untuk fitness, tapi toh aku tidak perduli, aku bahagia dengan tubuhku ini. Sambil menyikat gigi ku pegang buah dadaku, yang menurutku biasa saja, tapi tidak menurut teman-temanku. Menurut mereka buah dadaku seperti mau tumpah, mungkin karena aku selalu memakai bra yang tidak menutupi semua buah dadaku. Aku terus meraba buah dadaku sambil terus menyikat gigi, rasanya geli…lama-lama aku justru lebih fokus pada remasan tanganku daripada menyikat gigiku. Akhirnya aku tersadar…kuputuskan menghentikan kegiatan menyenangkan diriku itu lalu bergegas bersiap-siap.

Nikmat nya bercinta dengan anak bos

Belum lama ini saya bergabung dengan sebuah perusahaan eksportir fashion ternama di kotaku. Dan anak gadis pemilik perusahaan itu, Dewi namanya, baru lulus sekolah dari Singapore, umurnya sekitar 23 tahun, cantik dan waktu masih SMA sempat berprofesi sebagai model lokal. Nah, Dewi itu ditugaskan sebagai asisten GM (yaitu saya), jadi tugasnya membantu saya sambil belajar.
Singkat cerita, Dewi semakin dekat dengan saya dan sering bercerita.
"Nico, cowok tuh maunya yang gimana sih. Ehm.., kalo di ranjang maksud gue.."
"Nic, kamu kalo lagi horny, sukanya ngapain?"
"Kamu suka terangsang enggak Nic, kalo liat cewek seksi?"
Yah seperti itulah pertanyaan Dewi kepadaku.
Terus terang percakapan-percakapan kita selang waktu kerja semakin intim dan seringkali sensual.
"Kamu pernah gituan nggak, Wi..?, tanyaku.
"Ehm.. kok mau tau?", tanyanya lagi.
"Iya", kataku.
"Yah, sering sih, namanya juga kebutuhan biologis", jawabnya sambil tersipu malu.
Kaget juga saya mendengar jawabannya seperti itu. Nih anak, kok berani terus terang begitu.
Pernah ketika waktu makan siang, ia kelepasan ngomong.
"Cewek Bali itu lebih gampang diajakin tidur daripada makan siang", katanya sambil matanya menatap nakal.

Mantan murid ku jadi korban ku

Namaku Asmiati, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter. Secara keseluruhan, sosokku kencang, garis tubuhku tampak bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S.
Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.
Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.

Perselingkuhan ku dengan adik ipar

Aku sudah menikah, berusia sekitar 30th dengan tinggi 175 dan berat 67kg. Namaku Robby. Aku memiliki adik ipar yang masih kuliah di salah satu universitas swasta top di jakarta. Namanya Novyanti. Ini adalah kisah perselingkuhanku dgn Novy. Novy tingginya 160cm dgn berat 50kg, berambut panjang dgn warna kulit putih. Payudaranya 34B, tidak besar, tetapi sekel. Dan selangkangannya berdaging dengan bau vagina yang sangat aku sukai. Cerita ini adalah pengalaman pribadi, tetapi nama, situasi dan tempat sudah diubah untuk melindungi para pelakunya.
Suatu saat, aku sedang sendirian di Jakarta karena istriku sedang keluar kota. Aku mengajak Novy berlibur ke sebuah resort di dekat Anyer. Tempat yang indah. Seolah kita sedang berbulan madu. Setelah check-in aku mengajak Novy masuk ke kamar yang indah dan menghadap ke arah pantai. Koper aku letakkan dan kupeluk Novy dengan mesra. Novy menatapku dengan tersenyum. Dan kucium bibir tipis Novy. Novy membalas dengan lembut dan setelah beberapa saat, ciumannya menjadi ganas. Seolah ingin menelan bibirku. Kumainkan lidahku masuk ke dalam mulut Novy dan napasnya mulai memburu. Kemudian kucium lehernya mulai dari bawah telinga turun ke pundak. Novy merasa geli dan mendorong wajahku menjauh.

Saya dan istri saya kakak ipar dan suaminya

Mungkin saya termasuk aneh atau punya kelainan. Bayangkan, sudah punya istri cantik masih merindukan wanita lain. Kurang ajarnya, wanita itu adalah kakak ipar sendiri. Kalau dibanding-bandingkan maka jelas istri saya memiliki beberapa kelebihan. Selain lebih muda, di mata saya lebih cantik dan manis. Postur tubuhnya lebih ramping dan berisi. Sedangkan kakak ipar saya yang sudah punya dua anak itu badannya sedikit gemuk, tetapi kulitnya lebih mulus.
Entah apanya yang sering membuat saya membayangkan berhubungan intim dengan dia. Perasaan itu sudah muncul ketika saya masih berpacaran dengan adiknya. Semula saya mengira setelah menikah dan punya anak perasaan itu akan hilang sendiri. Ternyata lima tahun kemudian setelah punya anak berusia empat tahun, perasaan khusus terhadap kakak ipar saya tidak menghilang. Bahkan terasa tambah mendalam. Ketika menggauli istri saya seringkali tanpa sadar membayangkan yang saya sebadani adalah kakak ipar, dan biasanya saya akan mencapai puncak kenikmatan paling tinggi. Ketika bertemu saya sering secara sembunyi-sembunyi menikmati lekuk-lekuk tubuhnya. Mulai dari pinggulnya yang bulat besar hingga buah dadanya yang proporsional dengan bentuk tubuhnya.